Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2012

Rumput Tetangga

Rumput tetangga lebih hijau…. istilah tersebut sepertinya udah lazim sekali yah, yang mencirikan salah satu sifat manusia yang tak pernah puas dengan apa yang ia miliki. Bukan berarti setiap manusia seperti itu lhooo… Ada saat-saat seseorang merasa kehidupan orang lain lebih enak, lebih senang, lebih bahagia daripada kehidupannya sendiri, tapi boleh jadi disaat yang sama orang yang dia “iri-in” tersebut merasa iri terhadap kehidupannya. Saya pernah mendengar kisah tentang dua saudara kandung yang sama-sama sudah berumah tangga dan hidup bersebelahan, apa yang dimiliki sang kaka sepertinya harus pula di miliki sang adik dan sebaliknya. Padahal setiap rumah tangga bisa jadi berbeda dalam hal kemampuan ekonomi meskipun masih dalam satu keluarga seperti adik dan kaka. Tapi sepertinya yang namanya manusia akan selalu punya potensi seperti itu, potensi yang sebenarnya bisa dijadikan energi untuk berusaha mencapai target tertentu seperti orang lain, tapi dengan menghilangkan sifat iri dengk

Peristiwa Semalam

“Ting nong”, bunyi bel rumah terdengar malam itu. Saya yang tengah asyik menyetrika sambil menonton TV agak sedikit heran karena menyangka Aa, membawa kunci rumah. “Ah, mungkin tangannya penuh membawa berbagai macam jinjingan belanjaan titipan saya” pikirku waktu itu. Tapi sejenak ragu juga, jangan-jangan orang lain yang ngebel. Saya bangkit untuk mengambil jilbab and bergegas membuka pintu depan. Ternyata bukan Aa yang ada di depan pintu, tapi Jafar, Mahmud dan beberapa orang maintenance apartemen yang sedang mengecek ke tiap rumah. Jafar bertanya dalam bahasa arab, saya cuma bilang “Hah?” tanda tak mengerti. Kemudian Mahmud menjelaskan dalam bahasa inggris “Any cooking problem?”, “No, I’m not cooking right now” jawab saya spontan karena merasa saat itu tak tengah memasak. Saya tutup kembali pintu depan. “Ah tapi ga ada salahnya juga yah ngecek ke dapur” pikir saya seraya berjalan menuju dapur yang saat itu pintunya tertutup rapat. Saya buka pintu dapur daaaann…. “Astagfirullah! Inn

Survival dan Adaptasi

Semenjak tinggal di saudi, alhamdulillah dapat banyak teman baru yang “senasib”, dalam artian berpredikat sebagai ibu rumah tangga pendamping suami dan tak bekerja di luar rumah. Kita banyak bertukar pikiran terutama dengan status “baru” kita disini. Yang tadinya bekerja setiap hari ngantor, ketika relokasi ke saudi jadi hanya diam di rumah mengurus anak (kalo udah ada) dan suami. Atau yang seperti saya, tak bekerja kantoran tapi hampir setiap hari selalu keluar rumah untuk urusan ini itu dengan motor kesayangan, dan ketika tinggal disini harus 100 persen tergantung pada suami untuk mengantar kita kesana-kemari. Saya sendiri, alhamdulillah, dari awal tinggal disini tak terlalu merasa shock… Mungkin karena memang sudah siap mental untuk menghadapi situasi yang berbeda 180 derajat. Menurut saya disinilah letak survival kita sebagai manusia, harus beradaptasi atau merana sendiri hihihi… Kangen kampung halaman, orang tua, saudara, keponakan dan teman-teman pasti ada, tiap hari malah, tap

Be Careful What You Wish For :)

Semalem saya dan Aa nonton tv yang mengetengahkan berita tentang alaska, eh lupa juga entah berita atau film atau apa yah? hihihi... Seketika itu pula saya dan Aa ngomong pengen ke alaska :D Biasa, kalo liat panorama bagus suka langsung membayangkan berada disana, mentadaburi alam ciptaan Allah Yang Maha Kuasa... Terus Aa bilang, "eh hati-hati loh kalo ada keinginan siapa tau terkabul" :) Maksudnya adalah hendaknya kita selalu berkata tentang keinginan positif, kalo kata orang dulu sapa tau di-amin-in sama malaikat :P Tapi emang juga sih, kita harus berhati-hati dengan keinginan, baik yang diutarakan ataupun tidak.... Beberapa kali pengalaman saya juga pernah mengalaminya. Salah satunya waktu Aa mau direlokasi ke saudi, dan harus mengurus visa tinggal. Saat itu saya dan Aa kompak bilang "yah santai ajah deh, tunggu beberapa saat dulu masih pengen di indonesia"... eehh beneran dikabulkan keinginan kita, dalam artian agen yang ngurusin visa itu ga becus, sampe beb

Tentang Syukur (Lagi)

Syukur.... sesuatu yang selalu harus diingatkan ketika diri ini merasa tak bergairah dengan kegiatan, ketika ada terpercik penyakit iri hati akan kehidupan orang lain, ketika merasa semuanya biasa saja... yahh maklum lah saya masih berpredikat sebagai manusia biasa heuheuheu... justru ketika hal-hal negatif tersebut datang, gimana caranya agar kita senantiasa menyikapi segala sesuatunya dengan positif dan insyaAllah pengaruhnya akan sangat signifikan bagi hati, perasaan, dan kehidupan sehari-hari kita.   Syukur... tak pernah gagal dalam membuka cakrawala pemikiran saya akan kehidupan di dunia ini, selalu berhasil memberikan semangat dan berpikir positif sehingga menghasilkan energi positif pula. Dengan menyadari bahwa setiap tarikan dan hembusan nafas adalah nikmat besar yang harus di syukuri, setiap perasaan yang kita rasakan baik bahagia ataupun merana adalah bagian dari panca indera untuk menyadarkan bahwa kita masih hidup, bahwa kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk m

Pagi Ini

Saat ini pagi hari waktu saudi, di dapur menikmati sepotong muffin ditemani secangkir kecil kopi kapal api tubruk dengan gula tanpa susu dengan ipad dan blackberry disamping.... Tiba-tiba terbersit ingin menggoreskan sedikit kata-kata untuk sekedar mengungkapkan rasa syukur atas nikmat ini.... Saya pernah berkata bahwa dapur yang nyaman adalah surga dunia bagi para ibu-ibu... Alhamdulillah saya sedang menikmatinya, dapur ini bukan milik saya karena saya tinggal di apartemen yang juga bukan milik saya alias dibayarin sama kantor hehehe.... Mungkin seperti itulah perumpamaan kita hidup di dunia, meski sepertinya kita memiliki materi dimana uang untuk membelinya adalah dari hasil keringat sendiri, tapi pada hakikatnya semua itu hanya titipan dari Allah sebagai kendaraan untuk memiliki sesuatu hal yang lebih abadi... Pinjaman dari Allah yang senantiasa bisa ditarik kapan saja.   Kesuksesan untuk setiap orang definisinya berbeda-beda, tergantung cara mereka memandang hidup ini. Ada

Pelajaran Dari Seorang Kerabat

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba leher kiri menuju punggung kiri saya sakit. Awalnya sih masih bisa nengok, eh besokannya kok jadi tambah parah yah... Susah nengok terutama ke kiri, kalo kanan masih bisa dikit. Alhasil kalo nengok saya harus membawa serta badan saya hehehe... Lumayan sering saya tiba-tiba merasakan sakit-sakit yang alhamdulillah bisa sembuh sendiri. Setelah sebelumnya saya susah bernapas penuh dan biasanya itu indikasi kalo badan masuk angin. Dan setelah "menikmati" lebih dari seminggu alhamdulillah sembuh sendiri. Ada juga pernah atau sering yah mengalami sakit  pada bagian permukaan kulit, yang kalau di sentuh jadi ngilu gituh... Ga tau apa namanya, tapi Aa juga tau maksudnya. Dan setelah beberapa lama alhamdulillah sembuh dengan sendirinya atas ijin Allah tentunya . Ketika sakit leher kemarin itu, pas berdekatan dengan Idul Adha. Dari beberapa hari sebelumnya udah rencana pengen bikin lontong, minimal sambal godog sama opornya lah kalo lontongnya ga