Skip to main content

Bab Baru (Lagi) Kehidupan di Saudi

Postingan terakhir saya adalah tentang transit 14 hari di Dubai akhir tahun 2021 kemarin, dan sekarang sudah 2023 bulan Maret. Dalam kurun waktu tersebut banyak sekali dinamika kehidupan yang saya dan Aa alami, terutama yang berhubungan dengan kerjaan Aa, dan mau tak mau itu akan berimbas kepada kehidupan kami sekeluarga di Saudi.

Jadi saya sampai lagi di Khobar itu November 2021, Aa sudah pindah kerja dari tempat lama, semua berubah termasuk tempat tinggal, fasilitas, kondisi pemasukan dana keluarga dan lain-lain. Efeknya buat saya pribadi dan Aa? Biiznillah ga terlalu berpengaruh terhadap kesehatan mental kami :D, dalam artian rasanya alhamdulillah sama, tetap bersyukur apapun keadaannya karena keinginan tinggal di Saudi adalah karena kemudahan untuk berumroh dan haji, yang tak akan didapatkan di negara lain selain disini.

Ada teman bertanya, gimana menyikapi perubahan tersebut? Karena secara duniawi alias yang berhubungan dengan gaji dan fasilitas dari kantor, kerjaan Aa waktu itu memang cukup jauh berbeda, posisinya pun berbeda. Saya bilang, rasa bersyukurnya alhamdulillah tetap sama (malah mungkin harusnya di tambah yaa…), dan yang penting rasa bahagian di hati inshaAllah masih sama, karena seperti yang Allah bilang di ayat andalan kami berdua yaitu: 

- Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauḥ Maḥfuẓ) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.

- Agar kamu tidak terlalu bersedih hati terhadap apa yang luput darimu, dan tidak pula terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri” (QS Al Hadid 22-23)

Jadi apapun yang menimpa kita itu sudah tertulis, dan inshaAllah itu adalah yang terbaik dari Allah, tinggal kita percaya atau ga sama rencana terbaik dari Allah.

Fast forward ke hari ini, Maret 2023, mashaAllah tabarakAllah, terbukti rencana Allah memang the best. Aa sudah pindah lagi ke kantor yang secara hitungan manusia lebih baik dari kantor sebelumnya, dan saya berdoa semoga secara perhitungan Allah pun demikian adanya.

Rasanya? Kalo menurut saya harusnya rasanya sama aja, dalam artian bahagianya sama dalam keadaan apapun…. Alhamdulillah alaa kulli haal, tapi  semoga berkahNya lebih besar lagi yaa, inshaAllah… aamiin. Bukan mengecilkan anugerah Allah yang kami terima, tapi balik lagi ke Al Hadid ayat 23, “ dan tidak pula terlalu bergembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu…”

Ahhhh gini nih kalo nulis blog angot-angotan, lebih sering lupanya kalo masih punya blog hihihihi…. Rehat sejenak di tengah baca modul-modul kuliah online kali ini. Cuma 3 mata kuliah tapi mencoba lebih meresapi ilmu yang dibaca, semoga jadi ilmu yang berkah dan bermanfaa… aamiin.


Shrq Coffee Roaster- Dhahran Camp Maret 2023








Comments

Popular posts from this blog

Bukan Sekedar Kata....

Terinspirasi dari debat capres cawapres beberapa hari belakangan ini, bersamaan dengan terbukanya lembaran kertas di binder saya, saya menemukan sebuah nasyid dari Izzatul Islam yang berjudul Bukan Sekedar Kata... langsung teringat debat, komentar, kata-kata pengamat yang rajin berseliweran di berbagai media... Smoga apa yang mereka ungkapkan bukan hanya sekedar kata yang hilang saat itu juga menguap bersama hembusan nafas pembicaranya... :: Bukan Sekedar Kata :: by Izzis Banyak kata terucap setinggi langit memecahkan telinga tuli seketika Kata tak berarti dihadapan-Nya tangan dan kaki berganti bicara Katakan yang benar karna kebenaran diamlah diamlah cahya keemasan nyatakan katamu bukti kesungguhan mulianya dunia bukan karena kata ::: Saya tak tau apa lirik nasyidnya segitu aja atau masi kurang... saya cari-cari nasyidnya lagi belum ketemu... smoga omongan orang-orang di tv, internet, koran, ataupun radio tak cuma sekedar kata yang sia-sia tak bermakna tanpa bukti nyata... aamiin...

Istilah Panggilan Dalam Kluarga Besar....

Seru banget klo lagi ngumpul skeluarga besar... orang tua, kaka, adik, dan keponakan-keponakan... Dalam pemaanggilan namapun Banyak istilah yang akan keluar... dari mulai uwa, mamang, bibi, teteh, aa, dede, kaka dan sebagainya... Tak sedikit keluarga yang mengajarkan panggilan kepada anaknya yang tak sesuai dengan silsilah dalam keluaraga... misalkan, yang harusnya sang anak manggil tante atau bibi ternyata dibiasakan istilah mama, bunda atau ibu... yang harusnya manggil uwa atau paman, anak dibiasakan memanggil papa, ayah, atau apalah... Klo menurut saya kerancuan pemanggilan itu bisa 'mengkacaukan' silsilah dalam kluarga hehehe.... Karena smua orang dianggap sebagai ibu, dan smua orang dianggap sbagai ayah... padahal dalam Islam sendiri istilah tersebut pada akhirnya akan bermuara kepada hubungan ke-muhriman seseorang dengan kerabatnya. Klo di kluarga besar saya sih dari awal sudah dibiasakan panggilan-panggilan yang sesuai dengan posisinya masing-masing. Bahkan sampai anak d

Wisata Kuliner So Far...

Daerah saya tinggal, Khobar, termasuk daerah pantai yang rame... rame sama sgala macem, dari mulai perkantoran, mal, tempat makan, tempat piknik, apartemen. Sala satu hal yang menarik perhatian kami adalah... apalagi kalo bukan wisata kulinernya hehehe... :P Suda hampir sebulan kami disini, suda lumayan banyak pula tempat dan jenis makanan yang kami sambangi, scara kita berdua tukang makan dan punya selera yang hampir sama hihihi.... Makanan pertama yang saya makan adalah KFC pesen delivery. Menurut saya, rasanya masi lebih enak di bogor, mungkin karena kurang pedes yahh... Tempat pertama yang kami datangi adalah TGIF (Thank God It's Friday) resto yang jual makanan semacam steak, ribs dll. TGIF saya klasifikasikan kedalam jenis kuliner umum atau internasional. Jenis resto ini adalah jenis yang skali-skali aja di datengin soalnya mahal hehehe... Waktu itu pesen ribs, lupa nama di menunya apa. Saya yang baru ngerasain pertama kali sih bilang enak, tapi kata Aa tak seenak biasanya, en