Skip to main content

Saudi New Chapter

Tahun 2021 ini benar-benar menjadi tahun yang penuh dengan warna-warni kehidupan, penuh dengan lika-liku, teka-teki dan misteri yang membuat kita keluar dari zona nyaman yang sudah dibangun selama ini. Layaknya satu season serial film yang berlangsung, maka kitapun berganti ke season selanjutnya dengan berbagai macam plot twist, peranan yang mungkin berbeda dan keadaan yang berbeda pula.

Pertama kali datang ke Saudi Juni 2010 lalu, musim panas, semuanya serba baru dengan pengalaman yang baru karena pertama kali menginjakkan kaki dan tinggal di luar Indonesia. Singkat cerita season satu cerita di Khobar selesai pada Maret 2020, qadarullah pandemi yang Allah datangkan juga membuat dunia dan seisinya gonjang-ganjing :D

Maret 2021 juga Umi rahimahallah di panggil oleh Allah, dan kamipun pulang ke rumah Bogor dengan tidak ada Umi di dalamnya. Tapi entah mengapa saya selalu merasa Umi selalu ada di hati saya, dan tak pernah putus berdoa agar Allah memberinya dan juga bapak rahimahullah tempat terbaik di sisi Allah, dan berdoa kelak kami bisa berkumpul kembali di Jannah-Nya bertetangga dengan Rasululllah ﷺ lalu bersama-sama melihat Wajah Allah yang merupakan kenikmatan tertinggi untuk seorang Mukmin... allahumma aamiin yaa Allah :)

Fast forward ke akhir November tepatnya 27 November 2021, dimana saya di ijinkan oleh Allah untuk menginjakkan kaki kembali di negeri Saudi ini, untuk sebuah episode kehidupan yang baru, mashaAllah tabarakAllah. 

Berada di titik ini pun tak semudah membalikkan telapak tangan, banyak hal yang harus kami lalui untuk bisa sampai bersama kembali di Saudi. Aa sampai di Saudi bulan Juni 2021, 5 bulan kemudian alhamdulillah saya bisa nyusul Aa, waktu terlama kami LDR-an.

Kalau sebelumnya kami tinggal di Rawabi Khobar, sekarang kami tinggal di daerah Rakah perbatasan Khobar Dammam dan daerah saya tinggal masuk ke area Dammam. Kantor tempat kerja Aa pun berbeda, dengan allowance dan fasilitas berbeda pula, hampir semua berbeda, tapi alhamdulillah perasaan kami tetap sama, bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa selangkah lebih dekat ke Baitullah, harapannya sih dengan keimanan yang lebih meningkat tentunya, semoga yaa Allah.

Rasanya seperti kembali ke tahun 2010 dimana dulu dari perusahaan tempat Aa kerja cuma kami orang Indonesianya, bedanya sekarang kami sudah kenal lumayan banyak keluarga Indonesia disini, tapi untuk teman sesama orang Indonesia yang satu perusahaan memang ga ada :D

Alhamdulillah rencana Allah pasti selalu yang terbaik, tinggal kitanya yakin dan selalu berdoa meminta kepada Allah.

Rakah, 9 Desember 2021

Comments

Popular posts from this blog

Bukan Sekedar Kata....

Terinspirasi dari debat capres cawapres beberapa hari belakangan ini, bersamaan dengan terbukanya lembaran kertas di binder saya, saya menemukan sebuah nasyid dari Izzatul Islam yang berjudul Bukan Sekedar Kata... langsung teringat debat, komentar, kata-kata pengamat yang rajin berseliweran di berbagai media... Smoga apa yang mereka ungkapkan bukan hanya sekedar kata yang hilang saat itu juga menguap bersama hembusan nafas pembicaranya... :: Bukan Sekedar Kata :: by Izzis Banyak kata terucap setinggi langit memecahkan telinga tuli seketika Kata tak berarti dihadapan-Nya tangan dan kaki berganti bicara Katakan yang benar karna kebenaran diamlah diamlah cahya keemasan nyatakan katamu bukti kesungguhan mulianya dunia bukan karena kata ::: Saya tak tau apa lirik nasyidnya segitu aja atau masi kurang... saya cari-cari nasyidnya lagi belum ketemu... smoga omongan orang-orang di tv, internet, koran, ataupun radio tak cuma sekedar kata yang sia-sia tak bermakna tanpa bukti nyata... aamiin...

Istilah Panggilan Dalam Kluarga Besar....

Seru banget klo lagi ngumpul skeluarga besar... orang tua, kaka, adik, dan keponakan-keponakan... Dalam pemaanggilan namapun Banyak istilah yang akan keluar... dari mulai uwa, mamang, bibi, teteh, aa, dede, kaka dan sebagainya... Tak sedikit keluarga yang mengajarkan panggilan kepada anaknya yang tak sesuai dengan silsilah dalam keluaraga... misalkan, yang harusnya sang anak manggil tante atau bibi ternyata dibiasakan istilah mama, bunda atau ibu... yang harusnya manggil uwa atau paman, anak dibiasakan memanggil papa, ayah, atau apalah... Klo menurut saya kerancuan pemanggilan itu bisa 'mengkacaukan' silsilah dalam kluarga hehehe.... Karena smua orang dianggap sebagai ibu, dan smua orang dianggap sbagai ayah... padahal dalam Islam sendiri istilah tersebut pada akhirnya akan bermuara kepada hubungan ke-muhriman seseorang dengan kerabatnya. Klo di kluarga besar saya sih dari awal sudah dibiasakan panggilan-panggilan yang sesuai dengan posisinya masing-masing. Bahkan sampai anak d

Wisata Kuliner So Far...

Daerah saya tinggal, Khobar, termasuk daerah pantai yang rame... rame sama sgala macem, dari mulai perkantoran, mal, tempat makan, tempat piknik, apartemen. Sala satu hal yang menarik perhatian kami adalah... apalagi kalo bukan wisata kulinernya hehehe... :P Suda hampir sebulan kami disini, suda lumayan banyak pula tempat dan jenis makanan yang kami sambangi, scara kita berdua tukang makan dan punya selera yang hampir sama hihihi.... Makanan pertama yang saya makan adalah KFC pesen delivery. Menurut saya, rasanya masi lebih enak di bogor, mungkin karena kurang pedes yahh... Tempat pertama yang kami datangi adalah TGIF (Thank God It's Friday) resto yang jual makanan semacam steak, ribs dll. TGIF saya klasifikasikan kedalam jenis kuliner umum atau internasional. Jenis resto ini adalah jenis yang skali-skali aja di datengin soalnya mahal hehehe... Waktu itu pesen ribs, lupa nama di menunya apa. Saya yang baru ngerasain pertama kali sih bilang enak, tapi kata Aa tak seenak biasanya, en