Skip to main content

Masih Seputar Update Pandemi :D

Pandemi sudah berlangsung dari tahun 2020 lalu. Kita pun melalui berbagai macam fase di dalamnya, seperti curfew atau jam malam, lockdown, larangan berkumpul, social distancing, pakai masker dan lain-lain.

Tahun 2020 saya dan Aa masih di Khobar chapter pertama, kami tinggal di Khobar dari tahun 2010 dan qadarullah ternyata chapter tersebut harus berakhir pada bulan Maret 2021 kemarin. Aa secara tidak langsung terdampak pandemi dan kontrak kerjanya dengan perusahaan berakhir pada Januari 2021, tapi alhamdulillah kami masih bisa stay di Khobar sampai Maret 2021.

Jadilah akhir Maret kami mudik ke Indonesia setelah setahun ga mudik. Dan memang saya harus pulang karena akhir maret itu umi dipanggil oleh Allah. inshaAllah umi sudah sembuh dari sakitnya, dan semoga Allah menempatkan umi di tempat terbaiknya di sisi Allah... aamiin.

Otomatis status Aa jadi pengacara alias pengangguran banyak acara sejak Februari 2021 hahahaa.... Sampai rumah Bogor di bulan April 2021 dan alhamduillah biiznillah udah bisa langsung proses untuk bikin visa baru karena Aa dapet kerjaan baru di Khobar, mashaAllah tabarakAllah. Bulan Mei selesai visanya tapi saat itu dunia persilatan berubah hahaha... efek pandemi membuat orang yang terbang dari Indonesia tak bisa langsung masuk ke Saudi. Setelah melalui berbagai macam petualangan, alhamdulillah akhirnya bulan Juni 2021 Aa udah bisa mulai kerja kembali hihihi :D

Sekarang bulan Agustus 2021, status di Indonesia masih dalam PPKM alias Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat, yang artinya pula semua proses dokumen persyaratan saya untuk nyusul Aa juga jadi melambat, qadarullah. Tapi itu berarti saya masih punya kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga saya di Bogor alhamdulillah.

Di masa pandemi ini juga tak sedikit orang-orang yang yang kenal maupun kenalan dari anggota keluarga saya yang lain terkena ujian wabah. Ada yang bertahan, ada pula yang di panggil oleh Allah. Semoga mereka semua mendapatkan pahala syahid yang memang sudah di janjikan oleh Allah untuk orang-orang beriman yang terkena wabah.... aamiin.

Tahun 2020 dan 2021 ini memang menjadi ujian bagi hampir semua orang. Semua yang terjadi tak lepas dari qadha dan qadar Allah, tak lepas dari takdir yang Allah tuliskan untuk kita. Maka, dengan tetap berpegang teguh kepada tali agama Allah inshaAllah kita akan tetep "waras" :D

Banyak banget hikmah dan pelajaran yang bisa saya ambil dari ujian di masa pandemi ini, inshaAllah nanti saya tuangkan di tulisan lain mungkin (kalo ga males hahahaha), perbanyak sabar dan syukur sih udah paling bener lah dimasa-masa kaya gini, perbanyak juga empati dan edukasi diri akan perubahan jaman, sehingga kita bisa selalu berusaha untuk menjaga diri dan keluarga, dan tidak menzolimi diri sendiri maupun orang lain, inshaAllah.

Untuk sekarang segitu dulu aja update pandemi di bulan Agustus ini. Semoga Allah selalu melindungi kita dan keluarga dari wabah, juga dari penyakit-penyakit lain dan marabahaya.... aamiin yaa rabb.


Stay safe everyone!

Comments

Popular posts from this blog

Bukan Sekedar Kata....

Terinspirasi dari debat capres cawapres beberapa hari belakangan ini, bersamaan dengan terbukanya lembaran kertas di binder saya, saya menemukan sebuah nasyid dari Izzatul Islam yang berjudul Bukan Sekedar Kata... langsung teringat debat, komentar, kata-kata pengamat yang rajin berseliweran di berbagai media... Smoga apa yang mereka ungkapkan bukan hanya sekedar kata yang hilang saat itu juga menguap bersama hembusan nafas pembicaranya... :: Bukan Sekedar Kata :: by Izzis Banyak kata terucap setinggi langit memecahkan telinga tuli seketika Kata tak berarti dihadapan-Nya tangan dan kaki berganti bicara Katakan yang benar karna kebenaran diamlah diamlah cahya keemasan nyatakan katamu bukti kesungguhan mulianya dunia bukan karena kata ::: Saya tak tau apa lirik nasyidnya segitu aja atau masi kurang... saya cari-cari nasyidnya lagi belum ketemu... smoga omongan orang-orang di tv, internet, koran, ataupun radio tak cuma sekedar kata yang sia-sia tak bermakna tanpa bukti nyata... aamiin...

Istilah Panggilan Dalam Kluarga Besar....

Seru banget klo lagi ngumpul skeluarga besar... orang tua, kaka, adik, dan keponakan-keponakan... Dalam pemaanggilan namapun Banyak istilah yang akan keluar... dari mulai uwa, mamang, bibi, teteh, aa, dede, kaka dan sebagainya... Tak sedikit keluarga yang mengajarkan panggilan kepada anaknya yang tak sesuai dengan silsilah dalam keluaraga... misalkan, yang harusnya sang anak manggil tante atau bibi ternyata dibiasakan istilah mama, bunda atau ibu... yang harusnya manggil uwa atau paman, anak dibiasakan memanggil papa, ayah, atau apalah... Klo menurut saya kerancuan pemanggilan itu bisa 'mengkacaukan' silsilah dalam kluarga hehehe.... Karena smua orang dianggap sebagai ibu, dan smua orang dianggap sbagai ayah... padahal dalam Islam sendiri istilah tersebut pada akhirnya akan bermuara kepada hubungan ke-muhriman seseorang dengan kerabatnya. Klo di kluarga besar saya sih dari awal sudah dibiasakan panggilan-panggilan yang sesuai dengan posisinya masing-masing. Bahkan sampai anak d

Wisata Kuliner So Far...

Daerah saya tinggal, Khobar, termasuk daerah pantai yang rame... rame sama sgala macem, dari mulai perkantoran, mal, tempat makan, tempat piknik, apartemen. Sala satu hal yang menarik perhatian kami adalah... apalagi kalo bukan wisata kulinernya hehehe... :P Suda hampir sebulan kami disini, suda lumayan banyak pula tempat dan jenis makanan yang kami sambangi, scara kita berdua tukang makan dan punya selera yang hampir sama hihihi.... Makanan pertama yang saya makan adalah KFC pesen delivery. Menurut saya, rasanya masi lebih enak di bogor, mungkin karena kurang pedes yahh... Tempat pertama yang kami datangi adalah TGIF (Thank God It's Friday) resto yang jual makanan semacam steak, ribs dll. TGIF saya klasifikasikan kedalam jenis kuliner umum atau internasional. Jenis resto ini adalah jenis yang skali-skali aja di datengin soalnya mahal hehehe... Waktu itu pesen ribs, lupa nama di menunya apa. Saya yang baru ngerasain pertama kali sih bilang enak, tapi kata Aa tak seenak biasanya, en