Skip to main content

Kegiatan Selama Lockdown dan Curfew

Diam di rumah 24 jam bersama suami dan para kucing udah jadi new normal 😆. Jadi apa aja sih yang kita lakukan selama di rumah terus? Apa gak bosen? Ga bisa ngemol dan jalan-jalan dong? Ga bisa ketemu temen-temen dong? Ya iyalahhh haiii... Tujuan semua itu ya biar orang-orang pada ngedon di rumah aja, ga usah kemana-mana, biar cepet putuh tuh mata rantai penularan covid19, ya gaa?? 😉

Alhamdulillah pas awal-awal mulai ada lockdown kota lain, kita baru aja pindahan rumah. Harusnya pindah rumah itu akhir Maret 2020, tapi karena melihat sikon dengan kebijakan pemerintah yang sangat cepat berubah, maka kami memutuskan pindahan di majukan dua pekan. Dengan semangat rumah baru, jadi semangat juga tinggal di rumah nya hihihi....

Kita langsung setup ruangan kerja Aa, karena abis itu juga Aa udah mulai kerja dari rumah, maka jadilah meja makan kita sulap jadi meja kerja. Klo di rumah lama ruang kerja Aa ada pintu, nah di rumah baru ini ga ada pintu tapi masih beda ruangan, jadinya Aa juga ga terlalu terisolasi.

Jadi yang kita lakukan sehari-hari adalah, solat 5 waktu udah pastinya di rumah terus, dan berjamaah selalu kecuali saya lagi berhalangan. Pagi hari Aa kadang memulai pagi dengan bebersih kamar kucing, tapi tak jarang juga langsung ke ruang kerja buat mulai online. Saya juga memulai tugas dengan terjun ke dapur bikin sarapan, nyuci piring kotor, nyuci baju kotor kalo ada. Kita jarang sarapan bareng di hari kerja, karena Aa sarapan sambil online kerja, saya sarapan di depan tv dan kadang beda waktu juga hahahaha....

Sekarang hampir tiap jam makan saya masak, lagi jarang order macam gofood nya saudi. Alhamdulillah so far belum bosen sih, paling kalo udah bingung, menu andalan nya adalah nasgor shirataki hehehe... Kemarin juga sempet nyetok cemilan jadi buat temen ngeteh dan ngupi masih aman inshaAllah.

Di masa banyak waktu luang di rumah gini, saya bertekad untuk sebisa mungkin menulis di blog ini setiap hari, kecuali weekend yaaa... Jadi nulis apa aja hore-hore mengabadikan momen bersejarah ini. Jadi kalo kerjaan rumah udah beres, maka kita buka laptop dan mulai menulis.

Pengajian rutin buibu tiap pekan juga alhamdulillah masih jalan, dengan memakai aplikasi Zoom. Pengajian Jum'at bapak-bapak juga masih jalan, bahkan kita bisa mengikuti kajian-kajian lain di Indonesia karena sekarang hampir semua bentuk taklimnya online, mashaAllah. 

Kalo sosialisasi dengan keluarga dan kawan-kawan seperti biasa lewat WA, dari ngobrol ngalor-ngidul, sampai koordinasi belanja pake WA hahahaa... Nah kalo hari Jum'at biasanya itu jadwal saya dan Aa belanja. Sebetulnya bisa aja sih hari kerja tapi seringnya saya terlalu malah untuk kemana-mana.... happy at home ceunah 😂😂😂.

Alhamdulillah Allah memudahkan kami untuk bisa menikmati keadaan ini, kapan lagi kita bisa 24 jam bersama orang kesayangan favorit kita kalo bukan sekarang? Dulu pun ga pernah saya bisa bersama-sama Aa 24 jam selama sebulan penuh hihihi.... Tinggal gimana caranya kita dan anggota keluarga lain membuat keadaan ini senyaman mungkin, karena bukan tidak mungkin ada yang merasa "stuck" 24 jam bareng 4L alias Lu Lagi Lu Lagi.

But then again, Allah yang bisa memberikan rasa bahagia dan gembira kepada hati kita. Jangan lupa berdoa minta kebahagiaan dan kegembiraan dalam menjalani hari-hari seperti ini. Karena da kita mah apa atuh? ga ada daya dan upaya selain dari Allah subhanahu wa ta'aala....

Ahad, 12 April 2020
Alhamdulillaah alaa kulli haal

#pandemic2020
#covid19
#coronavirus
#stayhome
#dirumahaja

Comments

Popular posts from this blog

Bukan Sekedar Kata....

Terinspirasi dari debat capres cawapres beberapa hari belakangan ini, bersamaan dengan terbukanya lembaran kertas di binder saya, saya menemukan sebuah nasyid dari Izzatul Islam yang berjudul Bukan Sekedar Kata... langsung teringat debat, komentar, kata-kata pengamat yang rajin berseliweran di berbagai media... Smoga apa yang mereka ungkapkan bukan hanya sekedar kata yang hilang saat itu juga menguap bersama hembusan nafas pembicaranya... :: Bukan Sekedar Kata :: by Izzis Banyak kata terucap setinggi langit memecahkan telinga tuli seketika Kata tak berarti dihadapan-Nya tangan dan kaki berganti bicara Katakan yang benar karna kebenaran diamlah diamlah cahya keemasan nyatakan katamu bukti kesungguhan mulianya dunia bukan karena kata ::: Saya tak tau apa lirik nasyidnya segitu aja atau masi kurang... saya cari-cari nasyidnya lagi belum ketemu... smoga omongan orang-orang di tv, internet, koran, ataupun radio tak cuma sekedar kata yang sia-sia tak bermakna tanpa bukti nyata... aamiin...

Istilah Panggilan Dalam Kluarga Besar....

Seru banget klo lagi ngumpul skeluarga besar... orang tua, kaka, adik, dan keponakan-keponakan... Dalam pemaanggilan namapun Banyak istilah yang akan keluar... dari mulai uwa, mamang, bibi, teteh, aa, dede, kaka dan sebagainya... Tak sedikit keluarga yang mengajarkan panggilan kepada anaknya yang tak sesuai dengan silsilah dalam keluaraga... misalkan, yang harusnya sang anak manggil tante atau bibi ternyata dibiasakan istilah mama, bunda atau ibu... yang harusnya manggil uwa atau paman, anak dibiasakan memanggil papa, ayah, atau apalah... Klo menurut saya kerancuan pemanggilan itu bisa 'mengkacaukan' silsilah dalam kluarga hehehe.... Karena smua orang dianggap sebagai ibu, dan smua orang dianggap sbagai ayah... padahal dalam Islam sendiri istilah tersebut pada akhirnya akan bermuara kepada hubungan ke-muhriman seseorang dengan kerabatnya. Klo di kluarga besar saya sih dari awal sudah dibiasakan panggilan-panggilan yang sesuai dengan posisinya masing-masing. Bahkan sampai anak d

Wisata Kuliner So Far...

Daerah saya tinggal, Khobar, termasuk daerah pantai yang rame... rame sama sgala macem, dari mulai perkantoran, mal, tempat makan, tempat piknik, apartemen. Sala satu hal yang menarik perhatian kami adalah... apalagi kalo bukan wisata kulinernya hehehe... :P Suda hampir sebulan kami disini, suda lumayan banyak pula tempat dan jenis makanan yang kami sambangi, scara kita berdua tukang makan dan punya selera yang hampir sama hihihi.... Makanan pertama yang saya makan adalah KFC pesen delivery. Menurut saya, rasanya masi lebih enak di bogor, mungkin karena kurang pedes yahh... Tempat pertama yang kami datangi adalah TGIF (Thank God It's Friday) resto yang jual makanan semacam steak, ribs dll. TGIF saya klasifikasikan kedalam jenis kuliner umum atau internasional. Jenis resto ini adalah jenis yang skali-skali aja di datengin soalnya mahal hehehe... Waktu itu pesen ribs, lupa nama di menunya apa. Saya yang baru ngerasain pertama kali sih bilang enak, tapi kata Aa tak seenak biasanya, en